Posting kali ini masih bertemakan “BIOINFORMATICS AQUACULTURE”
disini saya akan sedikit mengulas sebuah jurnal penelitian mengenai “Prevalensi
Infeksi WSSV pada Udang Windu yang Dideteksi dengan Nested PCR dan One-step PCR”
Seperti yang kita ketahui menurunya produksi udang
windu dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir disebabkan oleh serangan
penyakit pada udang terutama oleh serangan white spot syndrome virus (WSSV) walaupun secara teknis telah dilakukan sesuai persyaratan standar, namun kematian udang yang disebabkan oleh serangan WSSV juga masih cukup tinggi.
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui prevalensi
infeksi WSSV pada udang windu dengan melakukan perbandingan efisiensi dari penerapan
teknologi nested PCR dan one-step PCR. Nested PCR yaitu suatu teknik
perbanyakan (replikasi) sampel DNA menggunakan
bantuan enzim DNA polymerase yang menggunakan dua pasang primer untuk
mengamplifikasi fragmen. Nested
PCR diketahui lebih sensitif dibandingkan dengan one-Step PCR. Melalui analisa
sensitifitas teknik PCR tersebut dapat diketahui. Dibawah ini merupakan gambar sensitifitas analisis nested PCR dan one-step PCR.
Gambar 1. Sensitifitas analisis one-step PCR
Gambar 2. Sensitifitas analisis Nested PCR
Data prevalensi virus pada induk udang windu penting untuk
diketahui dalam pengembangan strategi manajemen kesehatan, sehingga resiko dihasilkannya
larva yang terinfeksi dapat diperkirakan. Demikian ulasan singkat mengenai materi diatas, pemaparan selengkapnya
dapat dibaca disini.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar